Ketika "Sesuatu" Menghampiri Remaja

Oleh : T.M.Alghifari

Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, banyak hal baru yang didapatkan oleh seseorang ketika berusia remaja, masa remaja adalah masa keemasan bagi setiap individu karena masa remaja adalah masanya manusia mempunyai energi yang  lebih dibanding masa lainnya, maka karena inilah manusia ketika berusia remaja sangat dituntut untuk mengembang dirinya baik dari segi ilmu pengetahuan dan pengalaman.

Terkadang ketika remaja ada "sesuatu" hal yang membimbing seseorang menuju pencapaian jati dirinya yang mana seseorang akan termotivasi dan lebih maju ketika "sesuatu" itu mendatanginya.

"Sesuatu" itu adalah jatuh cinta, jatuh cinta adalah hal terindah yang dirasakan ketika masa remaja, banyak remaja yang terjebak dengan Cinta, dimana perasaan itu selalu menggenggam hati apabila tak di ungkapkan, itu adalah sesuatu yang baru bagi hati seorang remaja yang mana ketika masa kecil kita hanya merasakan gembira, sedih dan marah maka ketika remaja semua perasaan itu bercampur menjadi satu dalam C.I.N.T.A.

Cinta adalah suatu anugerah yang diberi oleh Allah Swt bagi setiap insan, bersyukurlah yang mendapatkan perasaan tersebut, karena itu adalah salah satu bagian daripada penyempurna masa remaja kita untuk menjadi seorang manusia dewasa yang tangguh, pergunakanlah dan bimbing perasaan itu kejalan yang benar jangan biarkan nafsumu  yang menjadikan cintamu itu kotor, Cinta itu suci jangan  biarkan dia kotor dengan mengedepankan hawa nafsu.

Ketika Allah Swt menumbuhkan perasaan itu dalam hatimu apakah itu salah? Allah Swt maha mengetahui atas segala sesuatu, pasti ada hikmah dibalik segala sesuatu.

Banyak kisah-kisah cinta yang kisah tersebut terkadang membuat kita kagum, karena mereka mampu menjaga perasaan suci tersebut dari pada hawa nafsu, misalnya kisah cinta Saidina 'Ali  dan Fatimah Az-Zahra , mereka menjaga perasaannya sampai syetan pun tak tau akan perasaan cinta mereka berdua, sampai akhirnya perasaan tersebut terungkap ketika mereka telah menikah bahwa mereka pernah sama sama memendam Cintanya.

Kemudian kisah cinta Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha yang mana Zulaikha jatuh hati dengan Nabi Yusuf As dan sempat Zulaikha dibutakan oleh hawa nafsunya yang mana karena hawa nafsunya membuat orang yang dicintainya menjadi jauh dari sisinya, sehingga membuat perasaan cintanya Zulaikha kepada Nabi Yusuf As tak terbendung karena merasakan rindu yang amat mendalam. Maka oleh karena itu ketika Siti Zulaikha mendekatkan dirinya dengan orang yang dicintai yang berlandaskan nafsu hanya akan membuat dirinya dan Nabi Yusuf As menjadi jauh, maka ketika Zulaikha mendekatkan dirinya kepada Allah Swt, sang pemilik makhluk maka mereka bersatu dalam suatu ikatan yang mulia yaitu pernikahan, tidak ada obat cinta yang mujarab kecuali pernikahan sebagaimana hadits

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ

Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Belum pernah terlihat ada obat yang lebih mujarab bagi dua orang yang jatuh cinta, selain menikah” (H.R. Ibnu Majah)

Bukankah kisah cinta mereka memberi kita pelajaran agar cinta kita tak jatuh ke tangan hawa nafsu yang bersifat sementara? Mari kita bersabar jangan sampai kita berjumpa dengan Nafsu yang bertopeng Cinta,  semoga Allah Swt dekatkan dengan orang yang kita cintai dalam keadaan ridhanya dan semoga kita dipermudah dalam rangka menghalalkan orang yang kita cinta

Amin Allahumma Amin