1. Mesir Kuno
Mesir Kuno adalah peradaban kuno di sebelah timur laut benua Afrika, yang berpusat di daerah hilir sungai Nil, yakni kawasan yang kini menjadi wilayah negara Mesir. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM, dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga milenium. Sejarahnya mengalir melalui periode kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai oleh periode ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya pada masa Kerajaan Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami kemunduran. Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika Kekaisaran Romawi menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus sebagai bagian dari provinsi Romawi. Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di lembah sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban merdeka Mesir.
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh:
-irigasi teratur terhadap Lembah Nil;
-pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
-perkembangan sistem tulisan dan sastra;
organisasi proyek kolektif;
-perdagangan dengan wilayah Afrika Timur dan Tengah serta Mediterania Timur; serta
-kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan negara/suku bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.
Pengelolaan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh penguasa sosial, politik, dan ekonomi, yang berada di bawah pengawasan sosok Firaun.
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain: teknik pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuan matematika; teknik pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama yang pernah diketahui; teknologi tembikar glasir bening dan kaca; seni dan arsitektur yang baru; sastra Mesir Kuno; dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui. Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.
2. Babilonia
Babilonia (1696 – 1654 SM) atau Babel dinamai sesuai dengan ibu kotanya, Babilon, adalah negara kuno yang terletak di selatan Mesopotamia tepatnya di tepian Sungai Eufrat, di dekat tempat yang sekarang disebut Al Hillah, Irak, di wilayah Sumeria dan Akkadia. Babel pertama disebut dalam sebuah tablet dari masa pemerintahan Sargon dari Akkadia, dari abad ke-23 SM.
Babilonia berkembang menjadi sebuah kerajaan besar pada masa Hammurabi (1696 - 1654 sebelum Masehi), yang area kekuasannya meliputi daerah kerajaan Akkadia pada masa sebelumnya.
Setelahnya berdiri Kekaisaran Neo-Babilonia, di bawah kekuasaan dinasti Kasdim atau dinasti ke-11, yang dimulai dari revolusi Nabopolassar pada tahun 626 SM hingga invasi Koresh Agung, dengan penguasa terkenal di antaranya adalah Nebukadnezar II. Babilonia kemudian dikalahkan oleh Koresh Agung, raja Media dan Persia pada tahun 539 SM.
3. Persia Kuno
Peradaban Persia Kuno mulai berdiri pada tahun 549 Sebelum Masehi. Peradaban Persia berdiri setelah raja Cyrus menaklukan bangsa Assyria dan menghancurkan kota Niniveh.
Pada awalnya, peradaban Persia hanya berpusat di dataran tinggi Iran (kawasan Mesopotamia Utara).
Pada masa pemerintahan raja Cyrus, bangsa Persia menaklukan banyak wilayah-wilayah di Mesopotamia, termasuk kota besar Babilonia. Selama berkuasa di Babilonia, raja Cyrus menjalin hubungan baik dengan bangsa Yahudi.
Dalam buku Sejarah Peradaban Kuno (2016) karya Charles Seignobos, kekuasaan Persia semakin meluas pada masa pemerintahan Darius Agung (521-485 Masehi).
Darius Agung mampu memperluas wilayah Persia hingga ke India, Mesir, Yunani, dan Asia Kecil (Turki). Penaklukan wilayah yang dilakukan oleh Darius Agung dan raja Persia pada nantinya menyebabkan banyak pertempuran besar yang melibatkan Persia dan negara bawahannya.
4. Yunani Kuno
Yunani Kuno adalah peradaban di dalam sejarah Yunani dari zaman Yunani Arkais (abad ke-8 sampai abad ke-6 SM) sampai berakhirnya Abad Kuno. Peradaban ini mencapai puncak kegemilanganya pada zaman Yunani Klasik (abad ke-5 sampai abad ke-4 SM). Pada zaman Yunani Klasik, bangsa Yunani di bawah pimpinan negara-kota Athena berhasil mematahkan invasi Kekaisaran Persia. Masa jaya Athena berakhir ketika Athena dikalahkan Sparta dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring aksi penaklukan Aleksander Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal dengan sebutan peradaban Helenistis, tersebar sampai ke pelosok Asia Tengah dan ujung barat Laut Tengah.
Istilah "Yunani Kuno" dipakai untuk menyifatkan peradaban di wilayah penutur bahasa Yunani pada Abad Kuno. Wilayah yang dimaksud tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani, tetapi juga mencakup pula daerah-daerah lain yang didiami bangsa Yunani, antara lain Pulau Siprus, Kepulauan Aigea, daerah pesisir Anatolia (kala itu disebut Ionia), Pulau Sisilia, dan kawasan selatan Semenanjung Italia (dikenal dengan sebutan Yunani Besar), maupun permukiman-permukiman orang Yunani di daerah pesisir Kolkhis, Iliria, Trakia, Mesir, Kirenaika, kawasan selatan Galia, kawasan timur dan timur laut Semenanjung Iberia, Iberia, dan Taurika.
Kebanyakan sejarawan menganggap perabadaban inilah yang membentuk dasar Peradaban Barat. Kebudayaan Yunani sangat mempengaruhi Kekaisaran Romawi, yang pada gilirannya mempengaruhi kawasan-kawasan lain di Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat mempengaruhi bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, seni rupa, maupun kemunculan Renaisans di Eropa Barat, serta kembali diminati pada era kebangkitan Neo-Klasik abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika
5. Romawi kuno
Romawi Kuno adalah sebutan bagi peradaban bangsa Romawi mulai dari berdirinya kota Roma di Jazirah Italia pada abad ke-8 pra-Masehi sampai dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 tarikh Masehi, yakni kurun waktu yang mencakup zaman Kerajaan Romawi (753 – 509 SM), zaman Republik Romawi (509 – 27 SM), dan zaman Kekaisaran Romawi sampai dengan tumbangnya Romawi Barat (27 SM – 476 M). Cikal bakal peradaban ini adalah perkampungan suku bangsa Italik di Jazirah Italia, yang didirikan pada tahun 753 SM, dan kelak tumbuh menjadi kota Roma. Nama kota Roma adalah cikal bakal dari nama kekaisaran yang menjadikannya ibu kota, sekaligus cikal bakal dari nama peradaban yang dikembangkan dan disebarluaskan oleh kekaisaran itu. Kekaisaran Romawi tumbuh menjadi salah satu kekaisaran terbesar di dunia pada Abad Kuno, dengan populasi seramai kira-kira 50 sampai 90 juta jiwa (sekitar 20% dari keseluruhan populasi dunia pada zamannya), dan wilayah seluas 5 juta persegi pada tahun 117 M.
Referensi : Wikipedia
5 Peradaban Dunia Sebelum Era Classic dan Modern
Reviewed by hifarial
on
02:59:00
Rating:
No comments: