Otak kita terus dibayang-bayangi akan kekhawatiran hidup dimasa depan, apa yang terjadi dimasa depan? apakah aku akan hidup sukses? Apakah aku akan berguna? Apakah aku akan bahagia? dan sebagainya, but that is normal, karena otak manusia pada dasarnya Allah SWT ciptakan dengan berbagai macam kekhawatiran tersebut. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)
Berbeda dengan mahkluk hidup lainnya yang Allah SWT ciptakan tanpa akal sehingga mereka tidak khawatir akan masa depan, mereka menikmati makanan apa yang mereka dapat hari ini, begitu tenangnya kehidupan makhluk selain Manusia.
Sedangkan manusia yang mempunyai akal yang bisa memprediksi akan masa depan dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, sehingga terciptalah harapan dan harapanlah alasan kita terus berjuang, tetapi tak ada manusia yang bisa mewujudkan semua harapan yang terbesit dalam pikirannya, karena masa depan bagaikan 2 sisi koin yang sedang berputar, kita akan tahu salah satu sisinya jika kita menghentikan putaran tersebut, dan masa depan yang kita pikirkan didetik ini adalah putaran koin dan salah satu sisi koin itu adalah ketika kita berada dimasa depan itu, terkadang kita benar kadang kita salah, terkadang kita diatas kadang dibawah, terkadang kita bahagia kadang sedih, terkadang kita bisa sukses atau gagal, tidak ada yang pasti dimasa depan. Kita bisa berencana namun Allah SWT sang pemilik masa depan yang menentukan.
Dan diwaktu ini, detik ini adalah sisi koin yang telah berhenti dari koin yang berputar dimasa lalu, dari harapan yang terpikirkan dimasa lalu. Sekarang kita akan menilai diri kita secara jujur, apakah aku gagal? Apakah aku sukses? Apakah aku bahagia? Tentu semua itu mempunyai jawaban yang variatif tergantung bagaimana kita mengambil patokan dalam menilai apa itu kesuksesan, kegagalan dan kebahagiaan. Bisa saja kita gagal disatu sisi namun sukses disisi lain, bisa saja kita sedih disatu sisi namun bahagia disisi lain. Namun dari semua ketidakpastian itu rasa syukurlah yang membuat semua itu bermakna.
Rasa syukur membuat kita menikmati setiap detik dan moment yang kita rasakan. Sekecil kita bisa mensyukuri atas pancaindra kita yang normal, masih bisa makan, minum, bisa bertegur sapa dan berkomunikasi dengan saudara kita, masih bisa memberi rasa sayang terhadap orang-orang tercinta, atau masih ada orang-orang yang mengkhawatirkan kondisi diri kita, semua itu adalah kenikmatan jika kita menyadarinya, Allah SWT telah menjamin masa depan yang terbaik untuk kita. But, bukan berarti kita berdiam diri dan tak berusaha.
Usaha, Komitmen, Ikhtiar dan Sabar itulah senjata kita didetik ini, kerjakan apa yang bisa kita kerjakan hari ini, sekecil bisa membaca buku 2 menit atau melakukan hal yang positif lainnya didetik ini dan lakukan secara komitmen dan sabar, dan serahkanlah masa depan kepada pemiliknya yaitu Allah SWT, setiap manusia punya rezekinya masing-masing, terkadang masa depan bukan seperti yang kita inginkan tapi Allah SWT pasti akan memberi yang terbaik untuk kita.
Oleh : TM Alghifari
Terombang Ambing pada Harapan
Reviewed by hifarial
on
01:33:00
Rating:
🥰🥰🥰🤲😇🦾
ReplyDeleteterima kasih 🥰🥰🥰
DeleteInteresting
ReplyDeleteThanks you 👌
Delete