Dunia Pura-Pura

    Hidup manusia didunia ini sebenarnya hanya sebagai tempat mengumpulkan bekal untuk bisa dinikmati bekalnya di akhirat kelak. Dan tentu dunia ini hanya sebagai tempat persinggahan sementara dan tidak ada makhluk apapun yang bisa hidup abadi didunia yang fana ini.

    Dunia adalah panggung sandiwara dan Tuhanlah yang mengatur skenario alam semesta ini, sejauh mana kita telah berfikir bahwa kematian adalah suatu kepastian dan sangatlah dekat dengan kita, sejauh mana kita berfikir kalau Tuhan punya kekuasaan yang maha kuasa yang bisa mematikan manusia dari panggung sandiwaranya kapan saja, betapa banyak manusia hidup dalam "Dunia Pura-Pura" apakah itu berpura-pura terhadap manusia lainnya atau berpura-pura terhadap tuhannya.

    Hidup berpura-pura terhadap tuhan adalah hidup dengan melupakan akan hadirnya kematian dimana seolah-olah kita merasa hidup abadi, kapan kita ingat kematian? Ketika tuhan menegur kita dengan penderitaan seperti sakit dan tidak semua manusia memiliki teguran itu bisa saja kematian datang secara mendadak dan tiba-tiba.

    Hidup berpura-pura sama dengan hidup dengan melawan hati nurani, maka tentu hidup yang seperti ini tidaklah akan membuat hati tenang dan hati yang tidak tenang akan mewujudkan hidup yang tidak bahagia.

    Kebahagian adalah keinginan semua manusia dan tentu kebahagiaan setiap manusia berbeda-beda, terkadang kita berangan-angan dengan kebahagiaan yang dimiliki orang lain yang orang lain itu belum tentu bahagia dengannya, sehingga kita melawan kebahagiaan yang dibisik oleh hati nurani kita sehingga membuat kita lupa akan artinya bersyukur.

    Manusia modern adalah manusia paling aneh jika dilihat dari sejarahnya para nabi, berbagai macam jenis kemungkaran yang ada di masanya para nabi terdahulu telah terkumpul di eranya manusia modern, seakan akan manusia ini seperti menantang tuhan yaitu dengan cara melanggar larangannya dengan kesombongan tapi merasa diri adalah manusia paling benar.

    Gengsi dan Popularitas yang tercipta oleh hadirnya "mesin pencitraan diri" membuat semua manusia merasa menjadi raja, ratu, artis, ilmuwan dan merasa menjadi orang yang paling penting didunia ini sehingga membuat lupa akan diri yang sebenarnya, dan tanpa disadari "mesin pencitraan diri" ini telah menjadikan hidup kita dalam "dunia pura-pura" yang pada hakikatnya manusia hidup di panggung sandiwaranya Tuhan.

    Betapa banyak hancurnya moralitas karena "mesin pencitraan diri" begitu banyak aturan dilanggar. Adab dan sopan santun seakan hilang didunia "mesin pencitraan diri" harga diri pun menjadi taruhan, aib diumbar dan seakan akan manusia yang tidak mau melanggar aturan, merusak moralitasnya dan membuka aibnya adalah manusia "Munafik". Hal yang tabu menjadi hal yang biasa, hal yang merusak menjadi wajar dan hal yang buruk menjadi kebaikan. Jadi tidak salah jika Nabi Muhammad Saw mengatakan di akhir zaman dunia akan terbalik dan yang berpegang pada kabaikan dan kebenaran seperti memegang bara api.

    Bukan hanya hidup berpura-pura terhadap tuhan dan manusia lain, namun "mesin pencitraan diri" juga telah membuat manusia hidup berpura-pura terhadap dirinya sendiri yaitu menipu dirinya demi gengsi dan popularitas.







Oleh : TM Alghifari

Dunia Pura-Pura Dunia Pura-Pura Reviewed by hifarial on 13:26:00 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.