Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indra penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Sebelum lampu ditemukan manusia hanya bisa melihat cahaya dari matahari, bulan, bintang, api, petir dan cahaya alami lainnya. Dan cahaya alam ini memiliki peran masing-masing dalam kerberlangsungan hidup seluruh makhluk di alam ini. Seiring berjalannya waktu akhirnya manusia mampu “mengendalikan energi listrik” dan dengan energi listrik inilah manusia dapat menciptakan lampu.
Lampu adalah sebuah peranti yang menghasilkan cahaya. Manusia yang pada awalnya menjadikan lampu hanya sebagai alat penerang kegelapan di malam hari, namun di era modern aktivitas manusia tidak terlepas dari lampu hal ini disebabkan oleh perkembangan inovasi-inovasi baru dari lampu itu sendiri. Hingga detik ini manusia telah mengembangkan beberapa jenis lampu sebagai berikut ini:
Setiap lampu memiliki fungsi dan perannya masing masing dan juga menghasilkan cahayanya masing masing, dari semua jenis lampu yang berkembang, LED adalah lampu yang paling banyak digunakan dan dikembangkan hingga saat ini, hampir semua perangkat elektronik yang digunakan dalam kehidupan manusia sehari hari itu menggunakan lampu LED sebagai peranti cahaya, seperti smartphone, tv, monitor, lampu rumah, lampu kendaraan, senter dan masih banyak lainnya yang menggunakan lampu LED ini.
Alasan lampu ini banyak digunakan adalah karena lampu LED lebih hemat energi dibandingkan jenis lampu lainnya. Bahkan energi yang dihemat bisa mencapai 30%-40%. Dan ini bukan cuma berlaku untuk lampu rumah dan kendaraan saja, melainkan juga semua perangkat elektronik, selain hemat energi lampu ini mudah untuk dikembangkan.
Namun seperti inovasi lainnya tentu ada efek positif dan negatifnya, begitu juga dengan LED. Dalam retina terdapat banyak jutaan sel yang peka akan cahaya sehingga jika mata terkena paparan lampu LED terus menerus bisa merusak kepekaan cahaya tersebut. Alhasil, penglihatan akan menjadi terganggu. Lampu LED salah satu yang memancarkan cahaya sinar biru yang ternyata bisa membuat dampak yang kurang baik pada mata bahkan bukan kepada mata saja ternyata menurut studi terbaru lampu LED yang menghasilkan cahaya sinar biru juga bisa berdampak pada kondisi kesehatan mental manusia.
Hal ini adalah efek domino yang mana suatu reaksi berantai atau sebuah efek kumulatif yang dihasilkan saat satu peristiwa menimbulkan serangkaian peristiwa lainnya. Cahaya sinar biru sekarang telah menjadi polusi baru tehadap manusia, polusi cahaya memang terdengar asing, namun para ilmuan telah melakukan riset terhadap efek negatif cahaya sinar biru tersebut yang mana cahaya tersebut telah tersebar ke begitu banyak alat atau perangkat elektronik yang digunakan manusia dalam aktivitas sehari hari.
Setiap warna cahaya memiliki efek yang berbeda-beda terhadap tubuh. Pada siang hari, efek sinar biru memberikan dampak yang positif bagi kita karena mampu meningkatkan konsentrasi dan mood. Namun pada malam hari, efek sinar biru adalah salah satu penyebab kita susah tidur. Cahaya sinar biru dapat merusak ritme sirkadian manusia. Ritme sirkadian adalah jam biologis internal yang berlangsung selama kurang lebih 24 jam dan menentukan kapan sebuah fungsi tubuh dilaksanakan dalam interval yang konsisten misal seperti kapan ngantuk, tidur, bangun tidur dan lapar. Namun pada malam hari di era modern ini hampir sulit menghindari cahaya biru ini karena ketika malam hampir seluruh alat penerang menggunakan lampu LED yang menghasilkan cahaya biru ini.
Di luar mengganggu jam tidur, banyak penelitian menemukan hubungan perubahan irama sirkadian dengan meningkatknya risiko seseorang terkena diabetes dan penyakit jantung. Sebuah penelitian di Harvard melakukan pengujian pada 10 orang dan secara teknis mengubah irama sirkadian mereka. Hasilnya, kadar gula darah mereka meningkat dan membuat mereka masuk dalam kondisi pre-diabetes. Selain itu, hormon leptin pada tubuh mereka juga berkurang, hormon yang membantu tubuh merasa kenyang setelah makan. Kondisi kurang tidur juga dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan mental lainnya, seperti depresi.
Jadi cara untuk menghindari polusi cahaya ini adalah dengan menggunakan kacamata anti radiasi sinar biru dan juga tidak terlalu lama menggunakan alat elektronik seperti smartphone dan tv di malam hari, dan juga mematikan lampu ketika tidur agar ritme tidur kita terjaga dan jam bangun kita bisa menjadi normal dan tentu berefek pada produktivitas kita sehari hari.
- Lampu busur dan
- LED
Setiap lampu memiliki fungsi dan perannya masing masing dan juga menghasilkan cahayanya masing masing, dari semua jenis lampu yang berkembang, LED adalah lampu yang paling banyak digunakan dan dikembangkan hingga saat ini, hampir semua perangkat elektronik yang digunakan dalam kehidupan manusia sehari hari itu menggunakan lampu LED sebagai peranti cahaya, seperti smartphone, tv, monitor, lampu rumah, lampu kendaraan, senter dan masih banyak lainnya yang menggunakan lampu LED ini.
Alasan lampu ini banyak digunakan adalah karena lampu LED lebih hemat energi dibandingkan jenis lampu lainnya. Bahkan energi yang dihemat bisa mencapai 30%-40%. Dan ini bukan cuma berlaku untuk lampu rumah dan kendaraan saja, melainkan juga semua perangkat elektronik, selain hemat energi lampu ini mudah untuk dikembangkan.
Namun seperti inovasi lainnya tentu ada efek positif dan negatifnya, begitu juga dengan LED. Dalam retina terdapat banyak jutaan sel yang peka akan cahaya sehingga jika mata terkena paparan lampu LED terus menerus bisa merusak kepekaan cahaya tersebut. Alhasil, penglihatan akan menjadi terganggu. Lampu LED salah satu yang memancarkan cahaya sinar biru yang ternyata bisa membuat dampak yang kurang baik pada mata bahkan bukan kepada mata saja ternyata menurut studi terbaru lampu LED yang menghasilkan cahaya sinar biru juga bisa berdampak pada kondisi kesehatan mental manusia.
Hal ini adalah efek domino yang mana suatu reaksi berantai atau sebuah efek kumulatif yang dihasilkan saat satu peristiwa menimbulkan serangkaian peristiwa lainnya. Cahaya sinar biru sekarang telah menjadi polusi baru tehadap manusia, polusi cahaya memang terdengar asing, namun para ilmuan telah melakukan riset terhadap efek negatif cahaya sinar biru tersebut yang mana cahaya tersebut telah tersebar ke begitu banyak alat atau perangkat elektronik yang digunakan manusia dalam aktivitas sehari hari.
Setiap warna cahaya memiliki efek yang berbeda-beda terhadap tubuh. Pada siang hari, efek sinar biru memberikan dampak yang positif bagi kita karena mampu meningkatkan konsentrasi dan mood. Namun pada malam hari, efek sinar biru adalah salah satu penyebab kita susah tidur. Cahaya sinar biru dapat merusak ritme sirkadian manusia. Ritme sirkadian adalah jam biologis internal yang berlangsung selama kurang lebih 24 jam dan menentukan kapan sebuah fungsi tubuh dilaksanakan dalam interval yang konsisten misal seperti kapan ngantuk, tidur, bangun tidur dan lapar. Namun pada malam hari di era modern ini hampir sulit menghindari cahaya biru ini karena ketika malam hampir seluruh alat penerang menggunakan lampu LED yang menghasilkan cahaya biru ini.
Di luar mengganggu jam tidur, banyak penelitian menemukan hubungan perubahan irama sirkadian dengan meningkatknya risiko seseorang terkena diabetes dan penyakit jantung. Sebuah penelitian di Harvard melakukan pengujian pada 10 orang dan secara teknis mengubah irama sirkadian mereka. Hasilnya, kadar gula darah mereka meningkat dan membuat mereka masuk dalam kondisi pre-diabetes. Selain itu, hormon leptin pada tubuh mereka juga berkurang, hormon yang membantu tubuh merasa kenyang setelah makan. Kondisi kurang tidur juga dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan mental lainnya, seperti depresi.
Jadi cara untuk menghindari polusi cahaya ini adalah dengan menggunakan kacamata anti radiasi sinar biru dan juga tidak terlalu lama menggunakan alat elektronik seperti smartphone dan tv di malam hari, dan juga mematikan lampu ketika tidur agar ritme tidur kita terjaga dan jam bangun kita bisa menjadi normal dan tentu berefek pada produktivitas kita sehari hari.
Ketika Cahaya Menjadi Polusi
Reviewed by hifarial
on
05:33:00
Rating:
No comments: