Introvert adalah anti sosial, saya pribadi dulu menjadikan alasan ini untuk membenarkan tindakan saya yang anti sosial sebagai suatu kebenaran agar orang sekitar saya memakluminya bahwa saya tidak bisa bersosial akan tetapi saya ingin bersosial, namun ternyata anggapan saya salah dan saya tidak bisa memaksa orang membenarkan tindakan saya yang tidak bisa bersosial dengan dalih introvert, manusia lain tidak bisa menerima alasan itu, akhirnya saya berdamai dengan diri saya dan ternyata alasan saya tidak bisa bersosial bukanlah dikarenakan Introvert.
Kita butuh persepsi yang sama dulu terhadap defenisi Introvert dan juga Ekstrovert, dalam buku Loving the Wounded Soul karya Regis Machdy, Introvert dan Ekstrovert didefinisikan sebagai preferensi gaya dan kualitas pertemanan seseorang, seorang ekstrovert biasanya memiliki teman yang sangat banyak, menikmati percakapan basa-basi dan senang beramah tamah. sementara seorang introvert memilih sedikit teman yang benar-benar nyambung dan satu frekuensi. Bagi seorang introvert, memiliki 5 teman dekat untuk seumur hidup jauh lebih baik daripada memiliki 100 teman tetapi tidak bisa diajak bertukar pikiran.
Dari sumber lain Introvert didefinisikan adalah sikap atau karakter seseorang yang memiliki orientasi subyektif secara mental dalam menjalani kehidupannya. Kepribadian introvert cenderung menyukai kondisi yang tenang, senang menyendiri, reflektif terhadap apa yang mereka lakukan. Sedangkan extrovert adalah kebalikan dari introvert. Jika introvert lebih senang menyendiri, maka seseorang extrovert lebih menyukai lingkungan yang interaktif. Mereka cukup antusias dalam hal baru dan senang bergaul.
Jadi simplenya menurut pemahaman saya, Introvert dan Ekstrovert bukanlah faktor yang membuat orang tidak bisa bersosial namun hal itu hanya sebagai tipe, karakter atau cara orang yang berbeda-beda dalam bersosial.
Introvert membutuhkan waktu sendiri itu hanya sebagai "waktu pengumpulan energi", dan ketika dia bersosial energi yang dia kumpulkan itu terkuras secara perlahan dan ketika energi itu habis maka si introvert ini cenderung tidak bisa mengontrol dalam memanage mental emosionalnya, jadi bukanlah suatu keanehan jika seorang introvert terlalu lama dalam keramaian bisa membuat moodnya tidak stabil yang awalnya dia ketawa-ketawa tiba-tiba bisa sedih, murung, atau bahkan marah dengan hal-hal yang sepele.
Sedangkan Ekstrovert itu sebaliknya "bersosial adalah tempatnya untuk mengisi energi" jadi seorang ekstrovert sangat menikmati keramaian dan dia bisa betah dalam keramaian tersebut tetapi energinya akan terkuras ketika dia sendiri, seorang ekstrovert menggunakan energi yang dikumpulkan ketika dia bersosial itu sebagai energi untuk memanage Mental dan Emosionalnya ketika sendiri. Jadi introvert emosionalnya akan stabil ketika dia sendiri sedangkan ekstrovert emosionalnya akan stabil ketika dalam keramaian.
Dari penjelasan tersebut introvert dan ekstrovert bukanlah alat indikator orang bisa bersosial atau tidak, faktanya introvert maupun ekstrovert sama-sama bisa bersosial dan ingin bersosial, namun mereka punya caranya masing-masing dalam bersosial, dan introvert dan ekstrovert bukanlah suatu kekurangan ataupun kelebihan namun itu hanya sebuah karakter dan sifat yang dimiliki manusia dan disetiap karakter tersebut mempunyai sifat negatif dan positif, jadi kita tidak bisa menstandarkan sesuatu hal postif itu pada satu sisi saja, kita perlu bertoleransi terhadap kekurangan yang dimiliki oleh setiap karakter tersebut.
Oleh : T M Alghifari
Introvert adalah Anti Sosial?
Reviewed by hifarial
on
00:33:00
Rating:
No comments: