Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab "قهوة" qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.[butuh rujukan] Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Berikut beberapa jenis kopi :
1. Robusta
Kopi Robusta (nama Latin Coffea canephora atau Coffea robusta) merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Kualitas buah lebih rendah dari Arabika dan Liberika.
Tanaman ini memiliki sistem akar yang dangkal dan tumbuh menjadi pohon atau perdu hingga mencapai 10 meter. Masa berbunganya tidak teratur dan membutuhkan sekitar 10-11 bulan bagi buahnya untuk masak, hingga menghasilkan biji kopi yang diinginkan. Kopi robusta menghasilkan lebih banyak panen daripada jenis arabika, dan mengandung lebih banyak kafein, yakni 2,7% dibandingkan dengan arabika yang mengandung 1,5% saja. Selain itu, robusta juga lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga membutuhkan lebih sedikit herbisida dan pestisida daripada perkebunan arabika.
C. canephora berasal dari hutan dataran tinggi di Ethiopia, yang juga tumbuh di bagian Afrika Tengah dan Afrika Barat, terbentang dari Liberia hingga Tanzania dan bagian selatan Angola. Tetumbuhan ini tidak dikenali sebagai spesies kopi hingga tahun 1897, seabad lebih setelah penemuan spesies Coffea arabica. Robusta juga dilaporkan telah diperkenalkan di Kalimantan, Polinesia Prancis, Kosta Rika, Nikaragua, Jamaika dan Antillen Kecil.
2. Arabika
Kopi Arabika (Coffea arabica) diduga pertama kali diklasifikasikan oleh seorang ilmuan Swedia bernama Carl Linnaeus (Carl von Linné) pada tahun 1753. Jenis Kopi yang memiliki kandungan kafeina sebasar 0.8-1.4% ini awalnya berasal dari Brasil dan Etiopia. Arabika atau Coffea arabica merupakan Spesies kopi pertama yang ditemukan dan dibudidayakan manusia hingga sekarang. Kopi arabika tumbuh di daerah di ketinggian 700–1700 m dpl dengan suhu 16-20 °C, beriklim kering tiga bulan secara berturut-turut. Jenis kopi arabika sangat rentan terhadap serangan penyakit karat daun Hemileia vastatrix (HV), terutama bila ditanam di daerah dengan elevasi kurang dari 700 m, sehingga dari segi perawatan dan pembudayaan kopi arabika memang butuh perhatian lebih dibanding kopi Robusta atau jenis kopi lainnya. Kopi arabika saat ini telah menguasai sebagian besar pasar kopi dunia dan harganya jauh lebih tinggi daripada jenis kopi lainnya. Di Indonesia kita dapat menemukan sebagian besar perkebunan kopi arabika di daerah pegunungan toraja, Sumatra Utara, Aceh dan di beberapa daerah di pulau Jawa. Beberapa varietas kopi arabika memang sedang banyak dikembangkan di Indonesia antara lain kopi arabica jenis Abesinia, arabika jenis Pasumah, Marago, Typica dan kopi arabika Congensis.
3. Liberika
Kopi Liberika adalah jenis kopi yang berasal dari Liberia, Dan Afrika Barat. Kopi ini dapat tumbuh setinggi 9 meter dari tanah. Pada abad-19, jenis kopi ini didatangkan ke Indonesia untuk menggantikan kopi Arabika yang terserang oleh hama penyakit.
Kopi ini memiliki beberapa karakteristik:
1. Ukuran daun, cabang, bunga, buah dan pohon lebih besar dibandingkan kopi Arabika dan Robusta.
2. Cabang primer dapat bertahan lebih lama dan dalam satu buku dapat keluar bunga atau buah lebih dari satu kali.
3. Agak peka terhadap penyakit HV.
4. Kualitas buah relatif rendah.
5. Produksi sedang, (4,-5 ku/ha/th) dengan rendemen ± 12%
6. Berbuah sepanjang tahun.
7. Ukuran buah tidak merata/tidak seragam.
8. Tumbuh baik di dataran rendah.
Beberapa varietas kopi Liberika yang pernah didatangkan ke Indonesia antara lain adalah Ardoniana dan Durvei.
4. Kopi Charrier
Coffea charrieriana ( Kopi Charrier atau Kopi charrieriana ) adalah spesies dari tanaman berbunga di keluarga Rubiaceae. Ini adalah kopi tanpa kafeina. yang hanya ditemukan di Kamerun. hanya tumbuhan ini yang diketahui tidak mengandung kafeina secara alami.
Nama ini untuk menghormati Profesor André Charrier, yang melakukan peneliatian pembiakan kopi dan pengumpulannya di IRD selama 30 tahun diakhir abad ke-20.
Sumber : Wikipedia
Selain Robusta dan Arabika Masih Ada Liberika dan Charrieriana
Reviewed by hifarial
on
00:09:00
Rating:
No comments: