Depresi dapat membuat perasaan penderitanya merasakan kesedihan yang tak berkesudahan, orang yang depresi selalu mempertanyakan mengapa mereka mengalami peristiwa peristiwa yang tak menyenangkan dalam hidupnya bagi mereka setiap pengalaman akan dianalisis setiap memori diingat sebagai luka dan setiap kenangan dianggap duka butuh waktu dan kekuatan dari dalam diri sendiri untuk menghadapi kesedihan dalam prosesnya pun seseorang enggak bisa menghadapinya sendiri. penderita depresi butuh bantuan sahabat untuk mengeluarkannya juga pertolongan psikologi atau pisikiater untuk mengurai benang kusut di dalam kepalanya buku "Loving the Wounded Soul alasan dan tujuan depresi hadir di hidup manusia karya Regis Machdy" ini berisi pengalaman pribadi beliau ketika mengalami depresi buku yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama ini diterbitkan pertama kali pada September 2019 dan sudah dicetak ulang, buku setebal 288 halaman ini bisa kamu nikmati dari mana saja sesuai kebutuhanmu, buku ini ditulis sangat detail dan pastinya nggak akan membuatmu bosan, pengalamaaan-pengalaman yang dikisahkan bisa saja relate dengan apa yang barangkali pernah kamu atau orang terdekatmu alami.
Sebenarnya apa saja alasan dan tujuan depresi hadir di hidup manusia? penulis membagi buku ini dalam 6 bagian, masing-masing bagian membahas 2 hingga 5 topik menarik sehingga bisa memberikan pemahaman utuh mengenai seluk-beluk depresi, buku ini juga disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami siapa saja bahkan kamu yang enggak pernah belajar psikologi pun tetap bisa mencerna isi buku ini. Kita mungkin sepakat kalau nggak ada satupun orang di dunia ini yang nggak pernah mengalami stres, kamu dan orang-orang yang kamu kenal pasti pernah merasakanya tentunya dengan kadar yang masing-masing berbeda.
Menurut penulis stres sebenarnya adalah kondisi sangat normal yang dialami semua orang, setiap orang bisa mengalami stres. Stresor atau pemicu stres sebenarnya berasal dari peristiwa yang netral bagaimana kita merespon terhadap stressor itulah yang membuatnya bermakna, penulis menuliskan kalau dalam literatur psikologi stres memiliki dua jenis yaitu iustres dan distres. Iustres merupakan kondisi ketika stres yang kita alami justru membuat kita lebih tangguh dewasa dan ahli dalam sesuatu contoh iustres itu misalnya ketika seseorang menjadi pembicara yang mengharuskannya untuk tampil di depan publik ketika harus berbicara di depan publik kita pasti akan merasa gugup dan merasa terancam karena membayangkan semua mata audiens tertuju ke arah kita, biasanya agar nggak gugup kita akan berlatih berkali-kali sampai yakin dengan kemampuan kita sendiri dan siap tampil sebagai pembicara. Sementara itu distres adalah stres negatif yang membuat kita merasa sedih dan enggak berdaya kondisi itu bisa membuat diri kita nggak bisa berfungsi seperti biasanya misal stress yang datang karena diputuskan kekasih secara sepihak, bab ini menjelaskan kalau stres sangat mudah dilihat dan dirasakan. Ciri-ciri stres yang dapat kamu lihat adalah mudah lupa, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, dan berpikiran negatif. Sedangkan ciri-ciri stres terhadap perasaan adalah mudah marah, tersinggung, sedih dan cemas. Bab ini sangat menarik dan dibutuhkan oleh banyak orang karena sangat relevan dengan situasi dan kondisi saat ini. Pandemi yang sudah berjalan hampir 2 tahun ini menjungkirbalikkan seluruh kehidupan jutaan umat manusia, perubahan-perubahan sosial serta dampak ekonomi dari pandemi bikin banyak orang stres bisa jadi kita adalah salah satu dari jutaan orang yang pernah atau bahkan sedang mengalami stres.
Sebenarnya depresi itu apa dan siapa yang berpotensi mengalami nya? banyak orang yang bingung, sebenarnya depresi itu penyakit bukan sih?, menurut penjelasan dalam buku ini Depresi adalah kekacauan terkait aspek biopsikososial secara aspek biologis depresi terkait dengan landasan gen, struktur otak dan senyawa kimia yang ada di dalam tubuh masing-masing orang, sementara untuk aspek psikologis depresi sendiri didasari oleh suasana hati negatif yang berkepanjangan dan untuk aspek sosial depresi berhubungan dengan hubungan seseorang individu dan orang-orang di sekitarnya.
Ilmuwan psikologi menambahkan kalau depresi bisa dilihat dari sisi spiritual yaitu pemaknaan dan tujuan hidup yang bisa selaras atau enggak selaras dengan agama, kamu atau orang-orang terdekatmu mungkin pernah merasa kalau hidup sudah nggak ada gunanya, tiap hari kamu merasa sedih dan pikiranmu dipenuhi perasaan bersalah, kamu juga nggak bisa tidur, malas makan dan ingin menyerah. Nah perasaan yang dijelaskan tadi adalah kondisi yang dialami ketika depresi, kebanyakan orang yang depresi sangat lihai memakai topeng dan menunjukkan kalau seolah-olah mereka baik-baik saja, mereka bisa tersenyum dan terlihat produktif bekerja padahal memikirkan betapa nggak berharganya diri mereka, kesedihan biasanya memiliki penyebab yang jelas dan baru saja terjadi dalam hidup seseorang misalnya sedih ketika ujian dapat nilai jelek, ribut dengan pasangan atau gagal mencapai target yang ditetapkan, depresi memiliki penyebab yang nggak jelas seseorang bisa depresi karena hal yang sudah terjadi 3 bulan lalu 2 tahun silam atau bahkan belasan tahun lampau, seseorang bisa merasa depresi karena hal-hal yang sangat remeh dan sederhana, kita harus memahami kalau depresi bukanlah penyakit yang datang sekali lalu pergi, faktanya depresi bisa berdiam dalam tubuh kita bersembunyi dalam jiwa dan menghancurkan kehidupan penderitanya.
Apa saja faktor-faktor biologis penyebab depresi? bab buku ini membahas tentang fenomena banyaknya artis yang bunuh diri salah satunya adalah Jonghyun salah satu anggota idol group besar asal Korea Selatan ia meninggal pada Desember 2017 silam, Jonghyun memilih mengakhiri hidupnya dengan menghirup monoksida dari briket bara yang dipanggang di apartemennya, peristiwa kematian Jonghyun menjadi perbincangan di seluruh dunia terutama di kalangan penggemar setianya, menurut penulis kasus bunuh diri sebenarnya sangat banyak tetapi nggak diliput oleh media, kasus bunuh diri juga biasanya ditutup oleh keluarga atau institusi untuk menjaga nama baik mendiang, keluarga dan institusinya.
Badan kesehatan dunia menyebutkan kalau ada 800.000 kematian akibat bunuh diri itu berarti ada 1 kematian setiap 40 detik dengan cara bunuh diri, dalam buku ini penulis dengan jujur mengungkapkan kalau dirinya juga pernah mengalami depresi dan merasakan keinginan bunuh diri yang kuat, waktu itu penulis sedang berada di Inggris untuk menyelesaikan studi Master hampir saja ia dipulangkan karena kondisinya itu, sebagai penyintas depresi sekaligus akademisi psikologi penulis membahas depresi dengan luas dan lengkap mulai dari aspek klinis dan budaya, faktor internal dan eksternal, serta makna dari depresi itu sendiri, dalam buku ini pembaca bisa mendapatkan wawasan dari berbagai sudut pandang berbeda untuk memahami dan barangkali mengatasi kondisi depresi itu sendiri. Depresi dan keinginan bunuh diri bisa dialami oleh siapa saja faktanya mengutip badan kesehatan dunia depresi akan menjadi gangguan jiwa nomor satu di dunia yang menyebabkan Berbagai gangguan fisik dan kematian dini hingga 2030, 1 dari 4 orang akan mengalami gangguan jiwa setidaknya sekali dalam seumur hidupnya, bisa saja orang-orang yang berada di sekitar kita memiliki depresi dalam diamnya atau sangat mungkin terjadi orang-orang terdekat kita memikirkan cara bunuh diri di balik senyum cerianya, diantara kita pasti masih banyak yang belum sepenuhnya memahami apa itu depresi atau bahkan menganggap kondisi itu sebagai sebuah pilihan, perspektif inilah yang akhirnya membuat penderita depresi memilih diam dan nggak mencari pertolongan.
Apakah sebenarnya depresi sudah terprogram dalam tubuh kita? Studi mengenai gen depresi menjadi salah satu topik menarik minat ahli genetika dan kesehatan mental, beberapa dari mereka berkesimpulan depresi sebagai penyakit yang sifatnya diturunkan dari gen, ada beberapa riset yang dijabarkan salah satunya adalah hasil penelitian berskala nasional di Swedia yang melibatkan 42161 anak kembar skala ini menunjukkan kemungkinan depresi diturunkan sebesar 38% dari gen, artinya jika salah satu dari anak kembar mengalami depresi kembarannya juga mengalami depresi pada fase hidupnya, di bagian ini penulis juga menjabarkan efek samping antidepresan yang dikonsumsi penggunanya seperti insomnia yang makin parah, rasa mengantuk di siang hari, lelah otot berkedut, mulut kering, keringat berlebih, mual, sembelit diare dan pusing.
Fakta lainnya adalah pengguna antidepresan ternyata ada yang tidak merasakan dampak positif dari menggunakan obat-obatan itu selama sebulan dan hanya mendapat dampak negatifnya saja, sehingga dokter meresepkan antidepresan lain untuk membuat penggunanya merasakan efek sampingnya, kamu harus tahu kalau penggunaan antidepresan dalam jangka panjang dapat membuat pengguna enggak bisa berhenti meminum obat tersebut. Terus apa sih hubungannya depresi dan bunuh diri? ternyata ketika seseorang mengalami depresi berat ia bisa memiliki ide untuk bunuh diri tetapi ia terlalu lelah untuk menjalankan rencananya, dengan meminum antidepresan ia jadi memiliki energi cukup melanjutkan idenya, penulis menuliskan pentingnya memakan makanan sehat bagi orang-orang yang depresi, kata penulis orang-orang dulu lebih bijak dalam memilih makanan, seperti makanan fermentasi yang telah ada dalam tradisi leluhur di berbagai penjuru dunia seperti kimchi, acar jahe merah, tempe, acar bawang, acar timun, kombucha dan lainnya. Orang-orang zaman dulu juga banyak makan sayur dan sedikit makan daging merah. Selain makan makanan sehat pola tidur sehat juga berpengaruh besar untuk kesehatan fisik dan jiwa, tidur teratur akan membantu tubuh beristirahat dan memperbaiki sel-sel rusak.
Sumber : Audiobook NOICE
Manusia Ditakdirkan Untuk Depresi?
Reviewed by hifarial
on
23:39:00
Rating:
No comments: